Kamis, 30 Oktober 2014

Blackberry Berencana Rilis Tablet Terbaru

Aplikasi Blackberry - Beberapa waktu lalu, CEO BlackBerry - John Chen mengungkapkan bahwa pihaknya akan merilis smartphone baru di akhir tahun ini, yaitu BlackBerry Classic. Akan tetapi, sebuah kabar susulan turut mengemuka baru-baru ini.
Dikutip dari Ubergizmo (29/10), BlackBerry tidak hanya akan merilis Classic di akhir tahun, melainkan juga sebuah perangkat 'tablet and slider'. Tablet ini pun dikonfirmasi oleh Chen sedang dalam pengerjaan dan bakal dirilis akhir tahun. Kemungkinan besar perilisannya akan berbarengan dengan BlackBerry Classic.
Keunggulan dari tablet terbaru blackberry ini adalah hadir dengan tombol QWERTY fisik namun juga dapat disembunyikan dengan cara menggunakan semacam engsel. Dapat tarik hingga ruang mengetik penggunanya lebih besar. Cukup menarik, bukan?
Rumor yang beredar, perangkat ini bernama BlackBerry Visa/ Victoria. Wall Street Journal juga melaporkan tindakan diambil perusahaan berbasis di Kanada itu untuk menjaga posisi BlackBerry dari kehilangan pangsa aplikasi bb mereka akibat iPhone dan iPad milik Apple, serta ancaman perangkat seluler yang menggunakan sistem operasi Android milik Google.
Smartphone layar sentuh ini akan menggunakan versi baru dari sistem operasi aplikasi BlackBerry terbaru dan bekerja mirip iPhone, sebut koran itu mengutip orang-orang akan familiar dengan perangkat itu.
Keyboard Qwerty dengan desain slide-out berada di bawah layar sentuh dan pengguna juga dapat menggunakan keyboard virtual. Perangkat terbaru tersebut memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 4 Gb dan kamera 5MP.
Sementara perangkat tablet baru berada di tahap awal perkembangan dan akan muncul paling cepat akhir tahun ini, di mana akan terkoneksi dengan jaringan seluler via BlackBerry, tulis Wall Street Journal.
RIM sebelumnya telah membuat smartphone layar sentuh, BlackBerry Storm namun gagal untuk menandingi popularitas iPhone. Tidak hanya itu, RIM juga berada di belakang Apple jika menyangkut soal aplikasi. Apple telah menawarkan lebih dari 225 ribu aplikasi di App Store dibandingkan RIM yang hanya menampilkan sekitar 7 ribu aplikasi

Inilah Aplikasi Kamera Kedokteran

Aplikasi Terbaru - Menjamurnya jejaring sosial dan aplikasi edit foto via kamera ternyata juga merambah dunia kedokteran. Ada satu aplikasi unik baru yang diciptakan khusus untuk orang-orang yang berkecimpung dalam dunia keperawatan.
Aplikasi yang dinamakan Figure 1 ini merupakan aplikasi sekaligus wadah komunikasi bagi para profesional yang berkecimpung dalam dunia kesehatan. Dengan aplikasi ini, maka mereka dapat berbagi foto, sharing informasi dan pengetahuan lain serta mendiskusikan kasus-kasus kedokteran lainnya.
Memang bagi Anda yang mudah merasa geli atau jijik apabila melihat foto-foto darah dan sejenisnya, mungkin tidak dianjurkan untuk mengunduh Figure 1 ini. Hal itu dikarenakan ada banyak sekali foto-foto seperti otopsi, darah segar, penyakit kulit yang mengerikan sampai dengan hal-hal yang menjijikkan lain diunggah dan dapat dilihat di gallery online Figure 1 ini.
Aplikasi android dan aplikasi blackberry satu ini merupakan ciptaan developer sekaligus dokter dari Kanada bernama Josh Landy, Gregory Levey dan Richard Penner. Sampai saat ini, seperti dikutip dari The Star (29/09), Figure 1 sudah mendapatkan suntikan dana dari perusahaan investasi dari New York sebesar USD 4 juta.
Penggunanya juga tidak perlu khawatir, karena setelah mengabadikan obyek atau apapun dengan menggunakan kamera di perangkat mobile berbasis iOS atau Android, maka foto tersebut akan otomatis tersimpan di database Figure 1 secara online dan tidak akan disalahgunakan oleh pihak lain. Untuk menyeragamkan topik bahasan atau foto-foto sejenis, penggunanya juga dapat menggunakan hashtag-hashtag khusus.
Figure 1 ini sekarang sudah dapat diunduh secara gratis baik di Google Play ataupun di iTunes App Store.

Aplikasi Snapchat Mulai Dilirik Yahoo!

Informasi Teknologi - Walaupun mungkin tidak begitu terkenal dan banyak digunakan di Indonesia, namun pada kenyataannya, aplikasi Snapchat sangat populer di kalangan muda Amerika Serikat.
Dikarenakan kepopuleritasannya itu, ada kabar bahwa Yahoo! ingin membeli beberapa saham Snapchat dengan harga USD 10 miliar. Hal tersebut setelah Yahoo! mendapatkan keuntungan dari investasi yang mereka tanam di Alibaba, salah satu e-commerce yang terkenal di dunia selan eBay.
Dikutip dari Times of India (04/10), memang belum ada kepastian benar atau tidaknya karena juru bicara Yahoo! pun menolak memberikan penjelasan terkait dalam hal ini. Diperkirakan dengan memiliki saham dari Snapchat, Yahoo! juga ingin menyaingi Facebook yang kini menjadi pemilik dari aplikasi WhatsApp.
Menurut Daily Mail (12/10), sebuah akun anonim di forum internet 4chan mengaku telah mendapat banyak foto hasil peretasan SnapChat. Kasus penyebaran foto secara ilegal ini kerap disebut dengan 'The Snappening', berbeda dengan kasus penyebaran foto bugil artis Hollywood yang disebut 'The Fappening'.
Ironisnya, sebagian foto yang hasil peretasan memuat foto-foto berbau pornografi anak. Hal ini cukup berasalan sebab, hampir setengah pengguna SnapChat adalah anak-anak berusia 13-17 tahun. Foto-foto tersebut nampaknya tidak didapat langsung oleh hacker dari SnapChat, melainkan sebuah server milik aplikasi pihak ketiga.
Saat berita ini mulai menguat, sebuah aplikasi pihak ketiga dituding secara ilegal mengoleksi foto hingga video yang dikirimkan oleh pengguna SnapChat android selama beberapa tahun! Data-data ilegal yang disimpan bahkan mencapai 13 GB. Hal inilah yang kemudian diketahui oleh hacker yang kemudian meretas penyimpanan data sensitif tersebut.
Hacker tersebut dipercaya telah berhasil mendapatkan lebih dari 100.000 foto dan video dari SnapChat bukan aplikasi bbm. Sementara itu, SnapChat membantah apabila server mereka pernah di retas. Mereka juga mengaku belum tahu menahu secara pasti dari mana hacker mendapatkan foto-foto tersebut. Sampai saat ini aplikasi pihak ketiga masih dituding menjadi sumber utama peretasan tersebut.
Hal ini cukup disayangkan, sebab apliaksi SnapChat sejatinya didesain khusus untuk mereka yang ingin kegiatan chatting lebih aman. SnapChat memang menawarkan chatting dengan sistem langsung hapus. Semua postingan yang kebanyakan adalah foto akan segera lenyap dalam beberapa detik saja setelah diunggah. Hal ini meminimalkan upaya pencurian data pengguna ataupun histori dari sebuah percakapan.