Informasi Teknologi - Walaupun mungkin tidak begitu terkenal dan banyak digunakan di Indonesia, namun pada kenyataannya, aplikasi Snapchat sangat populer di kalangan muda Amerika Serikat.
Dikarenakan kepopuleritasannya itu, ada kabar bahwa Yahoo! ingin membeli beberapa saham Snapchat dengan harga USD 10 miliar. Hal tersebut setelah Yahoo! mendapatkan keuntungan dari investasi yang mereka tanam di Alibaba, salah satu e-commerce yang terkenal di dunia selan eBay.
Dikutip dari Times of India (04/10), memang belum ada kepastian benar atau tidaknya karena juru bicara Yahoo! pun menolak memberikan penjelasan terkait dalam hal ini. Diperkirakan dengan memiliki saham dari Snapchat, Yahoo! juga ingin menyaingi Facebook yang kini menjadi pemilik dari aplikasi WhatsApp.
Menurut Daily Mail (12/10), sebuah akun anonim di forum internet 4chan mengaku telah mendapat banyak foto hasil peretasan SnapChat. Kasus penyebaran foto secara ilegal ini kerap disebut dengan 'The Snappening', berbeda dengan kasus penyebaran foto bugil artis Hollywood yang disebut 'The Fappening'.
Ironisnya, sebagian foto yang hasil peretasan memuat foto-foto berbau pornografi anak. Hal ini cukup berasalan sebab, hampir setengah pengguna SnapChat adalah anak-anak berusia 13-17 tahun. Foto-foto tersebut nampaknya tidak didapat langsung oleh hacker dari SnapChat, melainkan sebuah server milik aplikasi pihak ketiga.
Saat berita ini mulai menguat, sebuah aplikasi pihak ketiga dituding secara ilegal mengoleksi foto hingga video yang dikirimkan oleh pengguna SnapChat android selama beberapa tahun! Data-data ilegal yang disimpan bahkan mencapai 13 GB. Hal inilah yang kemudian diketahui oleh hacker yang kemudian meretas penyimpanan data sensitif tersebut.
Hacker tersebut dipercaya telah berhasil mendapatkan lebih dari 100.000 foto dan video dari SnapChat bukan aplikasi bbm. Sementara itu, SnapChat membantah apabila server mereka pernah di retas. Mereka juga mengaku belum tahu menahu secara pasti dari mana hacker mendapatkan foto-foto tersebut. Sampai saat ini aplikasi pihak ketiga masih dituding menjadi sumber utama peretasan tersebut.
Hal ini cukup disayangkan, sebab apliaksi SnapChat sejatinya didesain khusus untuk mereka yang ingin kegiatan chatting lebih aman. SnapChat memang menawarkan chatting dengan sistem langsung hapus. Semua postingan yang kebanyakan adalah foto akan segera lenyap dalam beberapa detik saja setelah diunggah. Hal ini meminimalkan upaya pencurian data pengguna ataupun histori dari sebuah percakapan.
Source : http://idbbmandroid.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar