Selasa, 05 April 2016

Harga Rumah Murah Akibat Anjloknya Nilai Rupiah

Harga Material – Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak serta merta membuat harga perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mengalami kenaikan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan penyesuaian harga yang dilakukan terhadap rumah murah harus melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Tak pengaruh juga untuk harga genteng maupun harga glass block
“Kalau untuk penyesuaian harga itu di dalam Perpres kalau ada kondisi force majeure, kahar atau bencana alam. Kalau depresiasi rupiah secara nasional belum ada. Jadi tidak ada penyesuaian,” ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Basuki menuturkan, dalam proyek pengadaan rumah murah bagi masyarakat menengah ke bawah, pemerintah telah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk soal nilai tukar rupiah. Termasuk harga water heater ataupun harga pemanas air.
“Kalau dengan depresiasi rupiah belum ada keputusan nasional. Kalau secara yang di dalam Perpres itu akan disesuaikan kalau ada force majeure. Kita sudah berpengalaman soal itu, apakah dikurangi volumenya. Tapi sampai sekarang belum ada,” kata Basuki.
Selain itu, lanjut Basuki, untuk proyek-proyek yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, seluruh bahan bakunya berasal dari dalam negeri sehingga tidak terpengaruh dari fluktuasi nilai tukar rupiah. Juga pada harga kitchen set atau kitchen set murah.
“Hampir 100 persen dalam negeri, kemarin ke Indaro (semen) masih ada stok. Malah ekspor kita, kenaikan pasar (permintaan) 3 persen,” ujar Basuki. Untuk harga batu alamdan contoh model batu alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar